Postingan

Pengalaman Magang di UNDP (PBB Bidang Pembangunan)

Halo, para pekerja keras ! Corona made me do it ! ga kepikiran untuk membagi pengalaman ini di sebuah blog.. Tulisan kali ini akan dikemas dengan bahasa yang santai dan ala kadarnya ya (just like sharing with my friends) SO, langsung aja ! Pendaftaran Magang Tahun 2018, kampus saya mewajibkan para mahasiswanya untuk WAJIB magang. Alhasil, kami semua bertebaran menyebarkan CV. Saat itu, saya mencari lowongan magang di Kalibrr ! (nah, dicatat ya). Ternyata, Kalibrr memiliki partner resmi perusahaan dengan UNDP ! so, alternatif lain selain APPLY di website perusahaan, juga bisa melalui platform-platform profesional khusus mencari pekerjaan, seperti Kalibrr. OKE, ternyata ada lowongan magang yang sesuai dengan jurusan (wajib harus SESUAI), dan waktu itu seeker nya adalah UNDP ! TIPS –TIPS (yang ditunggu-tunggu jeng jeng) Btw, sebelum tips, saya mau kasi tau ke kalian semua yang baru pertama kali atau baru mau apply magang untuk melakukan kegiatan menyebar CV kira-ki...

Kuda dikekang, Singa dikandang, Manusia?

Gambar
 OPINI Source : wallbase.cc “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.” Kutipan di atas adalah Amsal Salomo yang menggambarkan betapa hebat dan perkasanya orang yang mampu mengendalikan diri. Apakah memang sesulit itu bagi manusia untuk mengendalikan dirinya? Akhir-akhir ini kasus George Floyd yang mendapat perlakuan keji oleh salah satu oknum polisi mendapatkan kecaman yang keras dari seluruh dunIa. Sulit memang, menahan rasa yang bergolak di dada saat menonton cuplikan Floyd saat memohon untuk nyawanya. Rasa keadilan dan hak seorang manusia untuk hidup, seolah-olah dipandang remeh dan tidak berarti. It is a broad topic indeed . Membicarakan hal-hal kemanusiaan memang tidak akan ada habisnya, kasus demi kasus yang membuat kita geleng kepala, berbagai kejadian menyayat hati selalu hadir setiap hari tiap detik. Hanya saja, inilah (kasus George Floyd) yang terbaru di saat yang tidak tepat, tereks...

Superstar dari Lahir, Kata Siapa?

Gambar
[Acer X YouthmanualBlogCompetition ] sumber foto: popsugar.com Pernah gak si bayangin diri kita setara dan sejajar dengan ‘superstar’ di dunia ini? Entah itu Taylot Swift di bidang tarik suara, Bill Gates dalam kecerdasan IT ( Information Technology ) nya, atau Warrenn Buffet sang juara finansial di dunia. Well, saya sendiri merasa saya lahir apa adanya, bahkan banyak muncul “ocehan-ocehan” seperti ini di kalangan teman-teman, “begini yah begini aja..”  “ah, udahlah gua gabisa apa-apa, beda sama dia yang juara mulu.”  “kayaknya, gua dilahirin ga ada kelebihan deh, bingung gua mau ambil jurusan apa atau kerja apa nanti..” “Ya dia mah emang uda talented dari lahir, makanya bisa..” Saya yang dulu duduk di bangku SMA pun, ikut menuturkan serangkaian ‘gerutu’ ini. Sampai suatu ketika, saya menghadiri seminar penjurusan dan salah satu kalimat yang ‘nyantol’ di kepala saya waktu itu adalah, di dunia ini ga ada orang yang diciptakan tanpa kelebihan, s...

Plastik, Berkah atau Sampah?

Gambar
      Pada weekend di pekan terakhir bulan Maret kemarin, saya diberikan kesempatan untuk menghadiri sebuah diskusi yang diadakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI. Menarik, karena masalah yang dibahas adalah elemen yang sebenarnya sudah biasa kita pakai sehari-hari? Yep, betul banget, elemen itu adalah plastik. Pak Dubes AS yang menyampaikan pidato pembuka pun mengatakan, bahwa Indonesia menjadi contributor sampah plastik kedua terbesar di dunia. Wow, berbeda dengan elemen- elemen lainnya seperti di avatar Legend of Ang yang semuanya dapat dikendalikan, plastik yang kita gunakan ini rupanya memberi dampak tak terkendali.   Duta Besar AS - Joseph Donovan Seberapa jauh dampak yang diberikan?   “Well, sejauh ini si saya belum ngerasain apa-apa ya kak, Cuma paling ngerasa tiap hari makin panas aja.”   Haha. Itu percakapan imajiner yang sebenarnya ada esensinya di realita. Kenapa?   Ngerasa gak si...

Nawacita Butir Tiga, Parawisata Kunci Pembangunan

Gambar
Sejak peresmiannya sebagai Presiden Indonesia pada 20 Oktober 2014,Presiden Jokowi menerapkan konsep negara bernama Nawacita,sebuah istilah dalam bahasa Sansekerta,yang ber-etimologi,”Nawa “ berarti sembilan dan “Cita” berarti harapan.Kesembilan harapan ini menggambarkan konfigurasi visi misi Jokowi yang akan diaplikasikan untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bangsa. Agenda yang menjadi prioritasnya dalam membangun bangsa ini rupanya tidak hanya menjadi sebuah bacaan bagi mata dan tulisan diatas kertas.Perlahan namun pasti,sedikit demi sedikit,satu per satu dari kesembilan butir ini dijadikan sebuah aksi dari janji nyatanya.Terutama,pada butirnya yang ketiga,yaitu “ Membangun Indonesia dari pinggiran dengan mempe rkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan .”, sebuah agenda yang memproklamirkan bahwa tidak akan ada lagi kesenjangan dalam negeri dan territory Indonesia , dan sebuah kalimat yang menjanjikan bahwa tidak ada lagi daerah yang terkucilkan. ...